REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyerang AC Milan Filippo Inzaghi memahami kesulitan yang dihadapi Cristiano Ronaldo saat peraih Ballon d'Or lima kali itu memasuki masa senja pada karier sepak bolanya. Bintang Portugal berusia 37 tahun itu meneteskan air mata setelah tersingkir dari Piala Dunia di tangan Maroko. Dia tampak putus asa karena tidak dapat mengangkat gelar dunia bersama negaranya, satu-satunya trofi yang belum direbut dalam karier sepak bolanya.
Meninggalkan Qatar dengan jet pribadinya, Ronaldo sekarang menjadi agen bebas setelah menyetujui pemutusan kontrak dengan Manchester United. Masih belum jelas di mana dia akan berlabuh untuk bermain sepak bola.
Berbicara kepada Sky Sports Italia, Inzaghi membahas situasi Ronaldo dan masalah yang dihadapi para pemain pada akhir karier mereka. “Saya selalu mengatakan bahwa sulit bagi kami untuk berhenti, menerima, seperti yang terjadi pada kita masing-masing di akhir. Anda tidak pernah tahu apa yang menanti Anda setelahnya, dan Anda tahu bahwa apa yang Anda lakukan memberi Anda emosi yang sulit ditangkap kembali," ujar Inzaghi, dikutip dari Football Italia, Senin (12/12/2022).
Ia mengaku tidak tahu apa yang terlintas di kepala banyak orang, tapi tidak mudah bagi seorang pelatih untuk menangani pemain dalam periode seperti Ronaldo. Inzaghi mengingat saat ia pensiun. Pelatih, kata Pippo, memaksanya gantung sepatu saat berusia 39 tahun.
"Tetapi beberapa pemain pantas untuk menyelesaikannya di level yang hebat," ujar Inzaghi.
Terlepas dari masalah musim ini, jelas bahwa Ronaldo masih mampu bermain di level tertinggi, setelah mencetak 18 gol dalam 30 pertandingan Liga Primer Inggris musim lalu untuk Manchester United. Sementara rumor mengaitkannya dengan kepindahan yang menjanjikan uang besar ke Arab Saudi, bintang Portugal itu tampaknya masih ingin bertahan dengan klub Eropa.